Jumat, 10 Mei 2013


    SKRINING: SADARI ,IVA TEST DAN PAP SMEAR


         TERDIRI DARI:
                                    1. KANKER PAYUDARA
                                        - SADARI
                                    2. KANKER SERVIKS
                                        - IVA TEST
                                        - PAP SMEAR


I.       KANKER PAYUDARA

1.1    Pengertian



            Kanker payudara adalah tumor ganas pada jaringan payudara.jaringan payudara terdiri dari kelenjar susu (kelenjar pembuat air susu), saluran kelenjar (saluran air susu) dan jaringan penunjang payudara. Kanker payudara terjadi karna adanya kerusakan pada gen yang mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sehingga sel baru tumbuh dan berkembang biak tampa dapat dikendalikan. Penyebaran kanker payudara terjadi melalui pembuluh getah bening dan tumbuh dikelenjar getah bening, sehingga kelenjar getah bening aksila menyebar keorgan lain seperti paru-paru, hati dan otak.

1.2    Tanda dan Gejala Kanker Payudara
2.      Terjadi perubahan bentuk payudara
3.      Terjadi benjolan yang kemudian dapat menjadi luka yang sukar sembuh
4.      Keluar cairan dari putting susu
5.      Kulit payudarayang berkerut

1.3  Etiologi
a. Umur > 30 tahun
b. Melahirkan anak pertama pada usia > 35 tahun
c. Tidak kawin dan nulipara
d. Usia menar
che <12 tahun
e. Usia menepouse > 55 tahun
f. Pernah mengalami infeksi, trauma atau operasi tumor jinak payudara
g. Terapi hormonal lama
h. Mempunyai kanker payudara kontralateral
i. Pernah mengalami radiasi di daerah dada
j.Ada riwayat keluarga dengan kanker payudara pada ibu, saudara perempuan Ibu, Sdr  perempuan, adik / kakak.

       1.4 Pencegahan
      SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)

1.4.1         Definisi  
       SADARI adalah pemeriksaan/ perabaan sendiri untuk menemukan timbulnya benjolan abnormal pada payudara (tumor dan kanker payudara) (Otto, S, 2005)


1.4.2    Tujuan  Sadari
-       Tujuan Umum
Tujuan dilakukannya skrining kanker payudara adalah untuk deteksi dini. Wanita yang melakukan SADARI menunjukan tumor yang kecil dan masih pada stadium awal.SADARI hanya untuk mendeteksi dini adanya ketidak normalan pada payudara, tidak untuk mencegah kanker payudara.

-       Tujuan Khusus
     1. untuk merasakan dan mengenal lekuk-lekuk payudara sehingga jika terjadi             perubahan dapat diketahui segera
     2. mendeteksi dini apabila terdapat benjolan
     3. untuk memastikan ada-tidaknya perubahan pertanda kanker payudara
     4. mengetahui ada tidaknya kanker payudara

1.4.3          Manfaat Dilakukan SADARI
1. wanita dapat memahami adanya tanda-tanda ca.mamae
2. Pencegahan dini kanker pada payudara
3. Wanita jadi memahami perawatan payudara sangatlah penting

1.4.4         Waktu Pelaksanaannya
1.      SADARI dianjurkan dilakukan secara intensif pada wanita mulai usia 20 tahun, karena pada umumnya pada usia tersebut jaringan payudara sudah terbentuk sempurna.
2.      Wanita sebaiknya melakukan SADARI sekali dalam satu bulan.
3.      Wanita yang belum menopouse sebaiknya melakukan SADARI setelah menstruasi sebab perubahan hormonal meningkatkan kelembutan dan pembengkakan pada payudara sebelum menstruasi.
4.      SADARI sebaiknya dilakukan sekitar satu minggu setelah menstruasi.
5.      Satelah menopouse SADARI sebaiknyadilakukan pada tanggal yang sama setiap bulan sehingga aktifitas rutin dalam kehidupan wanita tersebut (Burroughs, 1997).
 




1.4.5        Langkah-Langkah  melakukan SADARI

Langkah 1: inspeksi
a.Berdirilah di depan cermin tanpa busana.




b.Periksa kedua payudara dari sesuatu yang tidak normal (benjolan).
c.amatilah dengan teliti, perhatikan bila ada tanda-tanda sebagai berikut: perubahan warna    kulit, tarikan pada kulit,perubahan pada putting susu (menjadi rata dengan sekitarnya, tertarik kedalam, keluar cairan)
d. angkatlah kedua lengan lurus keatas dan ulangi pemeriksaan seperti yang telah diuraikan sebelumnya.


e. dengan kedua siku mengarah kesamping, tekanlah telapak tangan satu kuat-kuat pada yang     lain. Cara ini akan menegangakan otot-otot dada dari adanya perubahan seperti cekungan dan benjolan akan lebih jelas terlihat.









Anda bisa pilih arah jelajah 3 jari Anda
(A) Melingkar
                               
(B) naik turun
                              
(C) pilah-pilah
      
                              
Langkah 2 : palpasi
a.       Ambil posisi berbaring, tangan kanan diletakkan dibawah kepala
b.      Letakkan bantal kecil dibawah punggung kanan
c.       Rabalah apakah ada benjolan atau tidak



1.4.6 Faktor Resiko.
Sampai saat ini penyebab kanker payudara belum diketahui, namun ada berbagai factor resiko yang dihubungkan dengan kanker payudara:
1.      Menarche <10 tahun
2.      Menopause > 50 tahun
3.      Tidak pernah menyusui anaknya
4.      Keturunan

1.4.7 Indikasi
1.      Wanita remaja/ dewasa terutama yang berumur 40 tahun keatas
2.      Wanita dalam keadaan sehat (tidak terkena penyakit yang dapat menghalangi melakukan SADARI)

               1.4.8 Kontraindikasi
1.      Payudara bengkak (engorgerment)
2.      Mastitis (radang payudara)










































II.  KANKER SERVIKS

2.1 Pengertian

      Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk kearah rahim yang terletak antara rahim ( uterus) dengan liang senggama (vagina).

2.2 Penyebab Terjadinya Kanker Serviks
a. Hubungan seksual pada usia muda
b. Berganti-ganti pasangan seksual                                                            
c. Kurang menjaga kebersihan daerah kelamin
d. Sering menderita infeksi daerah kelamin
e. Anak lebih dari tiga
f. Kebiasaan merokok
g. Infeksi virus Herpes dan Human Papilloma Virus tipe tertentu



2. 3. Gejala/Proses terjadi kanker serviks:
1. Tahap awal tanpa gejala,tidak sakit
2. Tahap lanjut
a. Keputihan yang berbau
b. Pendarahan dari liang senggama
c. Pendarahan setelah senggama
d. Nyeri panggul
e. Pendarahan pasca menopause
    
2.4              Cara Pemeriksaan Kanker Serviks

2.4.1        IVA TEST
2.4.1.1  Pengertian
IVA Test adalah pemeriksaan skrining kanker serviks dengan cara inspeksi visual pada serviks dengan aplikasi asam asetat (IVA).



2.4.1.2  Pelaksanaan skrining IVA TEST
 .Untuk melaksanakan skrining dengan metode IVA, dibutuhkan tempat dan alat sebagai berikut:
            1. Ruangan tertutup, karena pasien diperiksa dengan posisi litotomi.
            2. Meja/tempat tidur periksa yang memungkinkan pasien berada pada posisi litotomi.
            3. Terdapat sumber cahaya untuk melihat serviks
            4. Spekulum vagina
            5. Asam asetat (3-5%)
            6. Swab-lidi berkapas
            7. Sarung tangan Teknik IVA Dengan spekulum melihat serviks yang dipulas dengan           asam asetat 3-5%. Pada lesi prakanker akan menampilkan warna bercak putih yang          disebut aceto white epithelum Dengan tampilnya porsio dan bercak putih dapat       disimpulkan bahwa tes IVA positif, sebagai tindak lanjut dapat dilakukan biopsi.          

2.4.1.3         Kategori Pemeriksaan IVA  TEST
            Ada beberapa kategori yang dapat dipergunakan, salah satu kategori yang dapat      dipergunakan adalah:
            1.IVA negatif = Serviks normal.
            2.IVA radang = Serviks dengan radang (servisitis), atau kelainan jinak lainnya (polip serviks).
            3.IVA positif = ditemukan bercak putih (aceto white epithelium). Kelompok ini yang                                     menjadi sasaran temuan skrining kanker serviks dengan metode IVA                          karena temuan ini mengarah pada diagnosis Serviks-pra kanker                                               (dispalsia ringan-sedang-berat atau kanker serviks in situ).
4.IVA- Kanker serviks Pada tahap ini pun, untuk upaya penurunan temuan stadium kanker serviks, masih akan bermanfaat bagi penurunan kematian akibat kanker serviks bila ditemukan masih pada stadium invasif dini.




2.4.1.4  Cara Kerja  IVA TEST
ü Cara kerja :
·      Warna asli dari epitel skuamosa merah muda, sementara epitel kolumner  terlihat merah
·      Jaringan epitel abnormal akan menunjukan reaksi setelah pemberian asam asestat 3-5%
·      Sel  yang  terinfeksi  HPV akan mengandung protein lebih banyak
ü ASAM ASETAT
ü Koagulasi protein inti sel
ü Akan menghalangi cahaya yang masuk melalui epitel


2.4.2        PAP SMEAR

2.4.2.1 Pengertian
     
     Pap smear atau usapan leher rahim adalah cara pemeriksaan untuk menemukan kanker leher rahim ditingkat awal atau dini.
ü  Dikenalkan oleh George Nicholas papanikolaun (1928)
ü  Pemeriksaan morfologi sel rahim
ü  Merupakajn pemeriksaan yang murah, mudah, aman , sederhana dan akurat



2.4.2.2   Tujuan Pemeriksaan PAP SMEAR
ü  Deteksi dini dan diagnosis kanker serviks
-          Mengetahui perubahan perkembangan  sel leher rahim, sampai mengarah pada pertumbuhan sel  kanker sejak dini

2.4.2.3   Indikasi
ü  Keputihan yang berbau busuk
ü  Perdarahan setelah melakukan senggama
ü  Perdarahan pre atau post menopause

2.4.2.4   Syarat PAP SMEAR
ü  Sudah pernah melakukan hubungaqn seksual
ü  Tidak melakukan hubunga seksual min. 3X 24 jam.
ü  Tidak sedang haid
ü  Tidak menggunakan  obat-obatan  vagina (vaginal douch)



2.4.2.5  Langkah-langkah/ cara PAP SMEAR
1.      Pap smear dilakukan di ruang dokter dan hanya beberapa menit. Pertama anda berbaring di atas meja periksa dengan lutut ditekuk. Tumit anda akan diletakkan pada alat stirrups.
2.      Secara perlahan dokter akan memasukkan alat spekulum ke dalam vagina anda. Lalu dokter akan mengambil sampel sel serviks anda dan membuat apusan (smear) pada slide kaca untuk pemeriksaan mikroskopis.
3.      Dokter akan mengirim slide ke laboratorium, dimana seorang cytotechnologist (orang yang terlatih untuk mendeteksi sel abnormal) akan memeriksanya. Teknisi ini bekerja dengan bantuan patologis (dokter yang ahli dalam bidang abnormalitas sel). Patologis bertanggung jawab untuk diagnosis akhir.
4.      Pendekatan terbaru dengan menggunakan cairan untuk mentransfer sampel sel ke laboratorium. Dokter akan mengambil sel dengan cara yang sama, namun dokter akan mencuci alat dengan cairan khusus, yang dapat menyimpan sel untuk pemeriksaan nantinya.
5.      Ketika sampel sampai ke laboratorium, teknisi menyiapkan slide mikroskopik yang lebih bersih dan mudah diinterpretasikan dibanding slide yang disiapkan dengan metode tradisional.
6.      Umumnya dokter akan melakukan Pap smear selama pemeriksaan panggul (prosedur sederhana untuk memeriksa genital eksternal, uterus, ovarium, organ reproduksi lain dan rektum).
7.      Walaupun pemeriksaan panggul dapat mengetahui masalah reproduksi, hanya Pap smear yang dapat mendeteksi kanker serviks atau prakanker sejak dini.

2.4.2.6  Pemeriksaan PAP SMEAR
            Pemeriksaan PAP SMEAR ada dua yaitu:
1.      Konvensional
2.      Berbasis cairan atau Liquid

1.       Keterbatasan pemeriksaan Sitologi Konvensional :
  • Sampel tidak memadai karena sebagian sel tertinggal pada brus (sikat untuk pengambilan sampel), sehingga sampel tidak representatif dan tidak menggambarkan kondisi pasien sebenarnya
  • Subyektif dan bervariasi, dimana kualitas preparat yang dihasilkan tergantung pada operator yang membuat usapan pada kaca benda
  • Kemampuan deteksi terbatas (karena sebagian sel tidak terbawa dan preparat yang bertumpuk dan kabur karena kotoran/faktor pengganggu)

2.      Pemeriksaan Sitologi Berbasis Cairan/Liquid
      Merupakan metode baru untuk meningkatkan keakuratan deteksi kelainan sel-sel leher rahim. Dengan metode ini, sampel (cara pengambilan sama seperti pengambilan untuk sampel sitologi biasa/Pap Smear) dimasukkan ke dalam cairan khusus sehingga sel atau faktor pengganggu lainnya dapat dieliminasi. Selanjutnya, sampel diproses dengan alat otomatis lalu dilekatkan pada kaca benda kemudian diwarnai lalu dilihat di bawah mikroskop oleh seorang dokter ahli Patologi Anatomi.

Keungulan pemeriksaan sitologi berbasis cairan/Liquid :
  • Sampel memadai karena hampir 100 % sel yang terambil dimasukkan ke dalam cairan dalam tabung sampel
  • Proses terstandardisasi karena menggunakan prosesor otomatis, sehingga preparat (usapan sel pada kaca benda) representatif, lapisan sel tipis, serta bebas dari kotoran/pengganggu
  • Meningkatkan kemampuan/keakuratan deteksi awal adanya kelainan sel leher rahim
  • Sampel dapat digunakan untuk pemeriksaan HPV-DNA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar