Tahap
Perubahan dan Perkembangan Janin, Serta Perubahan Terhadap Maternal
2.3.1. Perubahan dan Perkembangan Janin
0-4 Minggu
Pada minggu-minggu awal ini, janin
memiliki panjang tubuh kurang lebih 2 mm. Perkembangannya juga ditandai dengan
munculnya cikal bakal otak, sum sum tulanh belakang yang masih sederhana, dan
tanda- tanda wajah yang akan terbentuk.
4-8 Minggu
Ketika usia kehamilan mulai mencapai
usia 4 minggu, jantung janin mulai berdetak, dan semua organ tubuh lainnya
mulai terbentuk. Muncul tulangh-tulang belakang wajah, mata, kaki dan tangan.
8-12 Minggu
Saat memasuki minggu-minggu ini,
organ-organ tubuh utama janin telah terbentuk. Kepalanya berukuran lebih besar
daripada badannya, sehingga dapat menampung otak yang terus berkembang dengan
pesat. Dan memilliki dagu, hidung, dan kelopak mata yang jelas. Di dalam rahim,
janin mulai diliputi cairan ketuban dan dapt melakukan aktifitas seperti
menendang dengan lembut. Organ-organ utama janin kini telah terbentuk.
12-16 Minggu
Paru-paru
janin mulai berkembang dan detak jantungnya apat didengarkan melalui
ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat menunjukan ekspresi tertentu dan
mulai tumbuh alis dan bulu mata. Kemudia janin sudah mulai dapat memutar
kepalanya dan membuka mulut. Rambutnay muali tumbuh kasar dan berwarna.
16-20 Minggu
Janin mulai bereaksi terhadap suara
ibunya. Akar-akar gigi tetap telah muncul dibelakang gigi susu. Tubuhnya
ditumbuhi rambut halus yang disebut lanugo. Janin bisa menghisap jempol dan
bereaksi terhadap suara ibunya. Ujung-ujung indra pengecap mulai berkembang dan
bisa membedakan rasa manis dan pahit dan sidik jari mulai tampak.
20-24 Minggu
Pada sat
ini ternyata besar tubuh janin mulai sebanding dengan badanya. Alat kelaminnya
mulai terbentuk, cuping hidungnya muli terbuka, dan mulai melakukan gerakan
pernafassan. Pusat-pusat tulangntya pun mulai mengeras. Selain itu, Kini ia
mulai memiliki waktu-waktu tertentu untuk tidur.
24-28 Minngu
Di bawah kulit, lemak sudah mulai
menumpuk, sedangkan dikulit kepalanya rambut mulai bertumbuhan, kelompok
matanya membuka, dan otaknya mulai aktif. Janin dapat mendengar, baik suara
dari dalam maupun dari luar (lingkungan). Janin dapat menegnali suara ibunya
dan detak jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara. Atau boleh dikatakan
pada masa ini merupakan masa-mas bagi sang janin mempersiapkan dirinmenghadapi
hari kelahirannya.
28-36 Minggu
Walaupun
gerakannya sudah mulai terbatas karna beratnya yang semakin bertambah, namun
matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut
ibunya, kepalanya sudah mulai mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna.
38 Minggu
Kepalanya sudah berada pada rongga
panggul, seolah-olah mempersiapkan diri bagi kelahirannya kedunia. Ia kerap
berlatih bernapas, menghisap dan menelan. Rambut-rambut halus di sekujur
tubuhnya mulai menghilang. Ususnya terisi mekonium (tinja pada bayi baru lahir)
yang biasanya akan dikeluarkan dua hari setelah lahir. Sat ini persalinan sudah
amat dekat dan bisa terjaid kapan saja.
2.3.3. Perubahan Terhadap Maternal
Suatu
kehamilan normal biasanya berlangsung 280 hari, selama ini terjadi perubahan
yang menakjubkan baik pada ibu maupun janin. Janin berkembang dari 2 sel ke
satu bentuk yang akan mampu hidup di luar uterus.
Adapun
perubahan yang terjaid ada 3 bagian, yaitu :
a.
Trimester pertama minggu ke 1-14/
bulan 1-3
Ibu terlambat menstruasi, payudara
menbjadi nyeri dan membesar, kelelahan, dan ibu akan mengalami dua gejala
terakhir selama 3 bulan berikutnya yaitu morning sickness atau mual muntah yang
biasanya dimulai sekitar 8 minggu dan mungkin berkhir sampai 12 minggu.
b. Trimester kedua minggu 16-24/ bulan
4-6
Fundus berada ditengah antara
simpisis dan pusat, sekris vagina meningkat tetapi tetap normal juka tidak
gatal, iritasi dan berbau, bulan ke 5 TFU 3 jari dibawah pusat, payudara melai
sekresi kolostrum, kantungketuban menampung 400 ml cairan. Bulan ke 6 fundus
sudah diatas pusat, sakit punggung dan kram pada kaki mungkin melai terjadi,
mengalami gatal-gatal pada abdomen karrena uterus dan kulit merenggang.
c.
Trimester keiga minngu ke 28-36/
bulan 7-9
Fundus berada di pertengahan antara
pusat dan PX, hemoroid mungkin terjadi, pernapasan dada berganti menjadi
npenapasan perut, mungkin ibu lelah menjalani kehamilannya dan ingin sekali
menjadi ibu, ibu juga sulit tidur. Bulan kesembilan, penurunan kepala ke
panggul ibu/kepala masuk PAP, sakit punggung dan sering kencing, barxton Hik
meningkat karna serviks dan segmen bawah rahim disiapkan.
2.4. Perubahan
Psikologis Pada ibu hamil
1. Trimester Pertama
Segera setelah, konsepsi kadar
hormon progesteron dan ertrogrn dalam tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan
timbulkan mual muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan besarnya payudara, bu
merasa tiak sehat dan sering kali membenci kehamilannya, pada trimester pertama
seorang ibu akan selau mencari tanda-tanda untuk lebh meyakinkan bahwa dirinya
memang hamil.
2. Trimester Kedua
Pada trimester kedua biasanya adalah
saat ibu merasa sehat, ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinng
dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang, perut ibu belum teralu
besar sehingga belum dirasakan sebagai beban, ibu sudah menerima kehamilannya
dan mulai dapat merasakan gerakan bayinya, dan ibu mulai merasakan kehadiran
bayinya, banyak ibu terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti
yang dirasakannya pada trimester pertama.
3. Trimester ketiga
Trimester ketiga sering kali disebut
periode menggu atau waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu
kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan 2 hal yang
mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya
akan lahir sewaktu-waktu, ini menyebabkan ibu meninggkatkankewaspadaan akan
timbulnya tanda dan gejala akan terjadi persalinan, ibu sering kali mersa
khawatir atau kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.
2.5. Nasihat-nasihat
Untuk Ibu Hamil
Diet
dan Pengawasab Berat Badan
Wanita
hamil dan menyusui harus betul-betul mendapat perhatian susunan dietnya,
terutama mengenai jumlah kalori, ptotein yang berguna untuk pertumbuhan janin
dan kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus,
perdarahan pasca persalinan dan sebagainya. Sedangkan makanan berlebihan karna
dianggap untuk 2 orang (ibu dan janin), dapat mengakibatkan
komplikasi-komplikasi seperti gemuk, pre-eklamsi, janin besar dan sebagainya.
Anjurkan wanita tersebut makan seccukupnya saja. Bahan makanan tak perlu mahal,
akan tetapi cupup mengandung protein baik hewani maupun nabati. Seperti
diketahui, kebutuhan akan gizi selama kehaminan meningkat. Adapun kebutuhan ini
dipergunakan untuk pertumbuhan plasenta, perumbuhan voluma darah, mamae
membesar dan metabolisme basal yang meningkat. Sebagi pengawasan akan keculupan
gizi ini dapat dipai kenaikan berat badan wanita himil tersebut. Kenaiksn berat
badan wanita hamil rata-rata 6.5 kg sampai b16 kg.
Merokok
Merokok
adalah kebiasaan yang dilarang keras, baik pada saat hamil maupun tidak hamil
dan baik merokok secara katif maupun pasif. Adalah kenyataan bahwa wanita-wanita
yang terlalu banyak merokok melahirkan anak yang lebih kecil, atau mudah
mengalami abortus dan partus prematurus. Maka dari itu, sbeiknya wanita hamil
dilarang merokok.
Obat-obatan
Jangan
memberikan obat yang tidak perku benar, terutama pada trimesdter pertama dan
kedua kehamilan. Ada obat yang teratogenik sehingga dapat meenimbulkan kelainan
teratogenig pada janin, misalnya thalidomid, yang sekarang telah dicabut dalam
peredaran.
Kebersihan
dan Pakaian
Kebersihan
harus selalu dijaga pada masa kehamilan. Mandi
diperlukan untuk kebersihan atau hygiene terutama perawwatan kulit,
karena fungsi ekskresi dan keringat bertambah. Dianjurkan menggunakan sabun
yang lembut/ringan. Mandi berendam tidak dianjurkan. Baju hendaknya yang
longgar dan mudah dipakai. Sepatu atau alas kaki lain dengan tumit tinggi
hendaknya jangan dipakai, oleh karena itu tempat titik berat wanita hamil
berubah, sehingga mudah tergelincir dan terjatuh.
Koitus
Bila dalam
anamnesa ada abortus sebelum kehamilan yang sekarang, sebaiknya koitus ditunda
sampai kehamilan 16 minggu. Pada waktu itu plasenta sudah terbentuk, serta
kemungkinan abortus menjadi lebih kecil. Pada umumnya koitus memang
diperbolehkan pada kehamilan jika dilakukan dengan hati-hati. Pada akhir
kehamilan, jika kepala sudah masuk PAP, koitus sebaiknya dihentikan karena
dapat menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan.
Perawatan
Gigi
Pada
trimester pertama wanita hamil mengalami enek dan muntah (morning sickness). Keadaan ini menyebabkan perawwatan gigi tidak
diperhatikan dengan baik, sehingga tumbuh karies, ginggivitis, dan sebagainya.
Bila kerusakan gigi ini tidak diperhatikan dengan baik, hal itu dapat
mengakibatkan komplikasi, seperti nefritis oleh karena rongga mulut. Misalnya,
pulpitis, yang telah menahun, dapat menjadi sarang infeksi yang dapat menyebar
kemana-mana. Maka dari itu bila keadaan memungkinkan, tiap hamil harus
memeriksakan gignya secara teratur sewaktu hamil.
Imunisasi
Tiap
wanita hamil yang akan berpergian keluar negri dan di dalam negri dibolehkan
mengambil bvaksinasi ulangan terhadap cacar, colera dan tifus. Dahulu di
indonesia pencacaran merupakan suatu keharusan, maka untuk wanita hamil
opencacaran merupakan pencacaran ulang yang tidak membahayakan. Tapi bila ada
wabah, maka pencacaran walaupun untuk
pertama kali tetap dilkukan untuk melindungi ibu dan janin. Virus vaksin dapat
melewati plasenta dan dapat menyebabkan kerusakan-kerusakan pada macam-macam
alat dan plasenta. Biasanya infeksi transplasenta hanya terjadi pada wanita
hamil yang baru pertama kali dicacar. Maka dari itu dianjurkan untuk pencacaran
pertama sebaiknya dilakukan sebelum tua kehamilan melewati 20 minggu. Untuk
melindungi janin yang akan dilahirkan terhadap tetanus neonatorium dewas ini
dianjurkan untuk diberikan toxoid tetanus pada ibu hamil.
Perawatan
Payudara
Per4awatan
payudara merupakan sumber air susu yang akan menjadi makanan utama bagi bayi, karena
itu, jauh sebelumnya harus sudah dirawat. Kutang yang dipakai harus sesuai
dengan besarnya payudara, yang sifatnya harus menyokong payudara dari bawah,
bukan menekan dari depan. Dua bulan sekali dilakukan massage, kolostrum
dikeluarkan untuk mencegah putingg susu kering dan mudah pecah, maka putting
susu dab aerola payudara dirawat baik-baik dengan cara dibersihkan menggunakan
air sabun atau biocream bila putingg sus masuk kedalam perbaiki dengan cara
menarik-narik keluar.
Posisi Meneran
Seorang
bidan hendaknya membiarkan ibu bersalin atau melahitkan memilih posisi
melahirkan yang diinginkan dan bukan berdasarkan keinginkan bidanya sendiri.
Dengan kebebasan untuk menentukan posisi yang dipilihnya, ibu akan merasa aman.
Berdasarkan
penelitian pilihan posisi berdasarkan keinginan ibu :
·
Memberi banyak manfaat
·
Sedikit rasa sakit dan
ketidaknyamanan
·
Kala II persalinan dapat menjadi
lebih sedikit
·
Lebih membantu dalam meneran
·
Nilai APGAR lebih baik.
Posisi
untuk meneran :
·
Posisi berjongkok, berlutut,
merangkak
·
Posisi jongkok/ setengah jongkok
·
Posisi merangkak
·
Posisi mereng ke samping
·
Posisi berdiri
Cara
Mengedan
Mengedan
baru boleh dilakukan setelah pembukaan lengkap, yaitu mulut rahim sudah membuka
kira-kira 10 cm. Jika para calon ibu mengedan sebelum pembukaan lengkap,
bisa-bisa mulut rahim pembengkakan dan bisa menghambat proses pembukaan dan
berujung pada lamanya proses persalinan. Juga agar ibu tidak tidak kehabisan
tenaga karena tidak kelelahan pada waktu tiba sebenarnya untuk waktu para ibu
harus menarik nafas panjang untuk menghindari rasa ingin mengedan dan
mengurangi rasa nyeri kontraksi.
2.6. Pemeriksaan
Kehamilan (ANC)
ANC adalah
pemeriksaan / pengawasan antenatal adalah periksaan kehamilan untuk mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik
ibu hamil, sehingga, mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapkan pemberian
ASI, dan kehamilan kesehatan reproduksi secara wajar.
Tujuan
utama ANC adalah menurunkan/ mencegahan kesakitan dan kematian maternal dan
perinatal.
Sedang
tujuan Khusus ANC adalah:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk
memastikan kesehatan ibu dan tubuh kembang bayi
2. Meningkatkan dan mempertahankan
kesehatan fisik dan mental dan sosial ibu
3. Mengenal secara dini adanya, ketidak
normalan, komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat
penyakit secara, umum, kebidanan, dan pembedahan.
4. Mempersiapkan kehamilan cukup bulan,
melahirkan dengan selamat ibu dan bayinya dengan trauma semenimal mungkin
5. Mempersiapkan ibu agar semasa nifas
berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga
dalam menerima, kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara optimal.
Kunjungan ANC sebaiknya dilakukan
paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu :
Satu kali pada trimester 1
Satu kali pada trimester II
Dua kali pada trimester III
Pemeriksaan
pertama, dilakukan segera setelah ketahui terlambat haid, Kunjungan ANC yang
saint adalah:
- setiap bulan sampai kehamilan 28
munggu
- setiap 2
minggu sampai umur kehamilan 32 minggu
- setiap 1
minggu sejak kehamiilan 32 minggu sampai terjadi kehamilan.
- pemeriksaan khusus jika ada
keluhan tertentu
Pelayanan
Asuhan Standar Minimal “7T”
Timbang
berat badan
1. Tekanan darah
2. Tinggu fundus uteri (TFU)
3. TT lengkap imunisasi
4. Tablet Fe minimal 90 paper selama
kehamilan
5. Tengok / periksa ibu hamil dari
ujung rambut sampai ujung kaki
6. Tanya (temu wicara) dalam rangka
persiapan rujukan
2.6.1
Standar Pelayanan Ante Natal Care (ANC)
Standar 1 : Metode Asuahan,
Asuahan kebidanan dilakukan dengan
metode manajamen, kebidanan dengan langkah : Pengumpulan data dan analisis
data, penentuan diagnosa perencananevaluasi dan dokumentasi.
Standar 2: Pengkajian
Pengumpulan data tentang status
kesehatan klien di lakukan sacara sistematis berkisinambungan. Data yang
dioeroleh dicatat dan dianalisis.
Standar 3 : Identifikasi ibu hamil
Bidan memlakukan kunjungan rumah dan
berintraksi dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan
memotipasi ibu , suami dan anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk
memeriksakan kehamilannya sejak dini dan teratur.
Standar 4 : Pemeriksaan dan Pemantauan
Antenatal
Bidan memeberi sedikitnya 4x pelayanan
antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan
seksama untuk menilai apakah pembengkakan berlangsung normal. Bidan juga harus
mengenal kehamilan risti/ kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi,
PMS, (Penyakit Menular Seksual) / infeksi HIV (Human Imumuno Deficiency Virus)
; memberikan pelayanan imunisasi , nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas
terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas, mereka harus mencatat data yang
tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampu
megambil tindakan yang diperlikan dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya.
Standar 5 : Palpasi Abdomenal
Bidan melakukan pemeriksaan abdomenal
secara seksama dan melakukan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi
untuk pemeriksaan usia kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah memeriksa
posisi, bagian terendah janin kedalam rongga panggul, untuk mencari kelainan,
serta melakukan rujukan tetap waktu.
Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada Kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan,
penemuan, penanganan dan / atau rujukan semua khasus anemia pada kehamilan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada
Kehamilan
Bidana menemukan secara dini setiap
kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda serta gejala
preeklamsi lainnya, serta mengambil tindakan
yang tepat dan merujuknya.
Standar 8 : Pemeriksaan Persalinan
Bidan memberipat kepadakan saran yang
tepat pada ibu hamil, suami serta keluarganya pada trimester ke tiga, untuk
memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman suasana yang menyengkan akan direncanakan
dengan baik, disamping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk, bila
tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat, Bidan hendaknya melakukan kunjungan
rumah untuk hal ini.
2.6.2
Penatalaksanaa Ante Natal Care (ANC)
Timbang berat badan
Ukuran berat
badan kg tanpa sepatu dan memakai yang seringan-ringannya. Berat badan kurang
dari 45 kg pada trimester III dinyatakan ibu kurus kemungkinan melahirkan bayi
dengan berat badan lahir rendah. Ukur tekanan darah.
Ukur (Tinggi) Fundus Uteri
Pemeriksaan
abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia
kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian
terendah janin dan masuknya kepala janin kedalam rongga panggul, untuk mencari
kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.
Pemberian imunisasi TT lengkap
Untuk mencegah tetanus neonatorum,
2.6.3
Kunjungan Antenatal Care
Kunjungan antenatal sebauknya di lakukan 4 kali selama kehamilan
(Saifuddin,2006) yaitu:
1. Satu kali trimester pertama
2. Satu kali trimester kedua
3. Dua kali trimester ke tiga
2.6.4
Kriteria Keteraturan ANC
a. Pemeriksaan kehamilan dilakukan
berulang-ulang dengan ketentuan sebagai berikut:
· Pemeriksaan pertama kali yng ideal
sedini mungkin ketika haid nya terlambat satu bulan
· Periksa ulang 1 x sebelum sampai
kehamilan 7 bulan
· Periksa ulang 2 x sebulan sampai
kehamilan 9 bulan
· Pemeriksa ulang setiap minggu
sesudah kehamilan 9 bulan
· Periksa khusus bila ada
keluhan-keluhan
b. Berdasarkan keterangan di atas dapat di simpulkan bahwa,
ibu hamil secara ideal melaksanakan perawatan kehamilan maksimal 13-15 kali.
Dan minimal 4 kali, yaitu 1 kali pada trimester 1, 1 kali pada trimester II dan
dua kali pada trimester III, Namun jika terdapatt kelainana dalam kehamilannya,
maka frekuensi pemeriksaan di sesuaikan menurut kebutuhan masing-masing
sehingga dapat di simpulkan bahwa dikatakan teratur juka ibu hamil melakukan
pemeriksaan kehamilan >4 kali kunjungan, kurang teratur : pemeriksaan
kehamilan 2-3 kali kunjungan dan tidak teratur jika ibu hamil hanya melakukan
pemeriksaan kehamilan < 2 kali kinjungan.
2.6.5
Dampak Ibu Hamil Tidak ANC
2. Tidak terdeteksinya
kelainan-kelainan kehamilan
1. Meningkatkan angka mortalitas dan
mortabilitas ibu
3. kelaianan fisik yang terjadi pada
saat persalaman tidak dapat dideteksi secara dini.